Kenapa Pengguna Jasa Bank Disebut “Nasabah”? Ini Asal Usul dan Maknanya
Pernah kepikiran nggak, kenapa di Indonesia kita menyebut pengguna jasa bank dengan istilah nasabah? Padahal, kalau ditelusuri, asal usul kata nasabah punya sejarah menarik. Dalam bahasa Arab istilahnya “amiil”, sedangkan dalam bahasa Inggris digunakan kata “customer” atau pelanggan. Lalu, kenapa istilahnya berbeda-beda ya?
Asal Usul Kata Nasabah dan Artinya
Ternyata, asal usul kata nasabah memiliki sejarah yang menarik. Kata nasabah berasal dari bahasa Arab “nasab” yang berarti pertalian, hubungan keluarga, atau keturunan. Namun demikian, dalam konteks perbankan di Indonesia, istilah ini digunakan sebagai padanan dari kata Belanda “relatie”, yang artinya relasi atau hubungan.
Dengan kata lain, nasabah adalah orang yang memiliki hubungan atau keterkaitan dengan bank. Jadi, istilah ini menggambarkan seseorang yang tidak hanya menggunakan layanan bank, tetapi juga memiliki ikatan kepercayaan di dalamnya.
Makna Filosofis di Balik Asal Usul Kata Nasabah
Jika kita perhatikan lebih dalam, makna kata nasabah sangat sesuai dengan cara kerja bank.
Sebab, bank berfungsi sebagai lembaga yang menerima dana dari masyarakat, kemudian menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan.
Agar sistem tersebut berjalan dengan baik, tentu saja bank membutuhkan kepercayaan dari dua pihak:
-
Mereka yang menitipkan dananya, serta
-
Mereka yang menerima pembiayaan.
Oleh karena itu, landasan utama hubungan antara bank dan nasabah adalah kepercayaan (trust).
Nah, di sinilah istilah nasabah terasa begitu pas, karena mencerminkan hubungan yang saling percaya dan saling menguntungkan, bukan sekadar hubungan jual beli seperti antara penjual dan pelanggan biasa.
Baca juga: Uang yang Paling Baik: Dihabiskan atau Disimpan?
Keterikatan Budaya dan Nilai Kekeluargaan dalam Makna Nasabah
Selain itu, penggunaan kata nasabah juga sangat sesuai dengan budaya Indonesia yang menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan religiusitas.
Hubungan antara bank dan nasabah tidak hanya berfokus pada transaksi keuangan, melainkan juga menggambarkan komitmen jangka panjang yang penuh rasa saling menghargai.
Dalam kehidupan keluarga, kita mengenal nilai-nilai seperti:
-
Saling percaya,
-
Saling menjaga, dan
-
Saling melengkapi.
Demikian pula, hubungan antara bank dan nasabah dibangun di atas pondasi saling pengertian. Oleh sebab itu, kata nasabah terasa lebih hangat dan bermakna, karena menggambarkan hubungan emosional yang melampaui sekadar urusan finansial.
Asal Usul Kata Nasabah Mengandung Nilai Kepercayaan
Secara keseluruhan, dari asal usul kata nasabah hingga makna filosofisnya, istilah ini menunjukkan bahwa hubungan antara masyarakat dan bank adalah relasi yang penuh kepercayaan.
Istilah nasabah bukan hanya sebutan formal, tetapi juga cerminan dari nilai-nilai kejujuran, kepercayaan, dan kekeluargaan yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Jadi, pertanyaannya sekarang:
👉 Apakah hubunganmu dengan bank pilihanmu sudah seperti keluarga?