“Covid-19 sangat berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia. Menurut Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini positif 2,97%, tetapi kuartal 2 diperkirakan akan terkontraksi minus 3,8%. Sedang kuartal 3 diperkirakan pertumbuhan ekonomi antara 1,4 sampai dengan -1,6 %.”, demikian dikemukakan Bang Munir, Pemegang Saham Pengendali BPRS Al Salaam pada acara RUPS dan RUPS LB kemarin, rabu 24 Juni 2020.
“Oleh karena itu BPRS Al Salaam harus menjaga likuiditas keungannya dengan mencadangkan dana yg cukup untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi. Pencadangan dari keuntungan total yg tahun ini mencapai Rp.5,77 milyar”, lanjut Bang Munir, salah seorang pendiri BPRS Al Salaam yg sangat berpengalaman di bidang bisnis keuangan dan asuransi.
Dari laporan direktur utama, Ichwanda Munir, BPRS Al Salaam menunjukkan kinerja keuangan yg bagus, melanjutkan pertumbuhan positif sejak tahun 2014 sampai 2019. Strategi konsolidasi internal, penguatan faktor fundamental, peningkatan SDM, penguatan pasar produk unggulan dan pertumbuhan unit bisnis telah berkontribusi pada kinerja yg positif secara terus menerus.
Peningkatan kinerja keuangan selama 5 tahun berturut turut baik pendapatan pengelolaan dana, laba usaha, total asset, PYD dan DPK cukup membanggakan. Laba sebelum pajak meningkat dari 3,32 M di tahun 2014 menjadi 7,9 M di tahun 2019.
Tingkat NPF, Non Performing Financing, atau pembiayaan yg bermasalah di angka 2,18% menjadi bukti kinerja yg bagus meskipun OJK mematok di angka 5%. Artinya sangat aman dan jauh dibawah ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. Jumlah kecukupan modal, CAR atau rasio kecukupan modal juga di posisi 20%, jauh diatas ketentuan OJK yg hanya 12%.
Disamping itu penghargaan yg diperoleh dari majalah keuangan dan perbankan, Infobank, pada Syariah Award sebagai bank BPRS dgn kinerja keuangan dan pengelolaan yg baik dan prudent 3 tahun berturut turut sejak tahun 2017 melengkapi prestasi itu.
Kontribusi untuk peningkatan ekonomi mikro, golongan masyarakat lemah juga tumbuh sekitar 15% dari 4,6 Milyar menjadi 5,3 Milyar melalui pembiayaan tanggung renteng, model pembiayaan yg mirip Grameen Bank di Bangladesh versi Prof. Muhammad Yunus. Pembiayaan Tanggung Renteng merupakan pembiayaan untuk golongan ekonomi lemah dan mikro tanpa agunan. Pembiayaan diberikan kepada komunitas atau kelompok ekonomi mikro dengan pendampingan dan pembinaan khusus dari BPRS Al Salaam.
Disamping itu pembiayaan produktif kepada para pengusaha UKM melalui
Pembiayaan Al Salaam, PAS, meningkat dari 85,6 milyar ditahun 2018 menjadi 92,8 milyar di tahun 2019, menunjukkan komitmen BPRS Al Salaam untuk mendukung tumbuhnya pengusaha UKM yg tangguh dan gigih. Meskipun jenis pembiayaan ini lebih beresiko karena nilainya besar besar tetapi dengan diimbangi managemen resiko yg baik, pertumbuhannya cukup menjanjikan.
Dari sisi kontribusi sosial atau kemanfaatan kepada masyarakat, pada RUPS ini juga diputuskan untuk menyiapkan 2,5% zakat perusahaan dan 2,5% CSR dari keuntungan perusahaan setiap tahun. Tahun 2019 ada sekitar Rp.709 juta yg disumbangkan untuk kegiatan sosial seperti pemberdayaan masyarakat, peningkatan pendidikan dan kesejahteraan sosial bagi warga yg kurang mampu.
Tidak ketinggalan pada RUPS kali ini juga di putuskan pemberian bonus karyawan dan tantiem pengurus sebagai penghargaan atas capaian kenerja yg positif selama 5 tahun terakhir serta pembagian deviden untuk para pemegang saham yg besarnya sekitar Rp.1320 per lembar. Deviden dibayarkan 50% cash dan sisanya dengan saham. Hal ini untuk menjaga likuiditas keuangan tetap terjaga.
Hadir pada RUPS tersebut para pemegang saham baik secara off line di kantor pusat BPRS Al Salaam di Cinere dan melalui online melalui zoom meeting. Tidak kurang 90% suara yg hadir, sehingga lebih dari cukup untuk memenuhi syarat kuorum. Diantara yg hadir ada beberapa alumni ITB aktivis Salman senior angkatan 60 an seperti pak Mulyo Sidik, Pak Bahder Munir, pak Hoesni Ahmad, Pak Choesnan Effendi, Pak Mohammad Yahya, Pak M Akmasj yg diwakili pak Fahmi Aulia dan Pak Mulya Soepardi yg juga founder Al Salaam. Para alumni aktivis muda juga hadir diantaranya Kang Ery Marawijaya MBA yg mewakili YPM Salman ITB serta Kang Joni Gusmali Gusmali, profesional Garuda Indonesia, yg pernah aktif di Karisma, Keluarga Remaja Islam YPM Salman ITB tahun 80 an.
Walhasil, acara RUPS dan RUPSLB BPRS Al Salaam ini menjadi ajang silaturrahmi para mantan alumni aktivis Salman baik yg senior dan yunior. Silaturrahmi sambil memikirkan kontribusi untuk kemajuan ekonomi bangsa ditengah pandemi covid19 melalui pemberdayaan para pengusaha UKM.